Belum lama ini, saya membeli sweater dan sandal dari brand Hush Puppies. Berhubung saya merasa puas dengan kualitasnya dan menyukai produk tersebut, saya pun menceritakan pengalaman positif kepada orang-orang di sekitar saya, mulai dari teman, rekan kerja hingga saudara. Selain itu, saya juga sering berbagi testimoni di e-commerce ataupun menulis ulasannya di blog pribadi saya.
Hampir sebagian besar orang secara tidak sadar kerap menceritakan pengalamannya ketika membeli atau menggunakan produk atau jasa kepada orang lain. Hal ini dlakukan karena ia begitu menyukai produk tersebut dan merasa puas setelah menggunakannya.
Tahukah kamu, hal ini biasa disebut juga word of mouth atau strategi pemasaran dari mulut ke mulut. Strategi marketing yang satu ini cukup ampuh untuk menggaet banyak pelanggan baru loh. Strategi pemasaran yang satu ini memang yang paling populer dan sanget legend. Mungkin kamu sudah sering mendengarnya bukan?
Jadi, secara tidak langsung, ia bisa membantu brand menyebarkan informasi mengenai produk atau jasa tersebut kepada orang lain dan telah menerapkan salah satu strategi marketing. Nah, jika kamu tertarik dengan pembahasan mengenai word of mouth ini lebih dalam, baca terus artikelnya hingga selesai ya guys!
Mengenal Word of Mouth Marketing
Word of mouth adalah suatu tindakan sederhana dalam berbagi informasi kepada orang lain. Biasanya, cara ini kerap dijadikan sebagai strategi pemasaran dengan cara merekomendasikan suatu produk atau jasa kepada orang-orang di sekitarnya.
Sementara, menurut laman Investopedia, word of mouth marketing merupakan suatu keadaan ketika minat konsumen pada suatu produk akan tercermin dalam dialog sehari-harinya. Secara sederhana, ketika seorang konsumen menyukai produk tersebut, biasanya mereka akan selalu membahas keunggulan produk tersebut.
Intinya, word of mouth memiliki tujuan agar produk, jasa atau brand selalu dibicarakan oleh orang lain. Secara tidak langsung, cara ini akan meningkatkan bisnis loh. Bahkan berdasarkan hasil survey dari Nielsen, bahwa 92 persen orang lebih percaya rekomendasi dari teman atau keluarga dibanding iklan. Dari hasil survey ini terlihat dengan jelas, jika word of mouth bisa memengaruhi minat beli dari konsumen serta menjaga loyalitas konsumen.
Ada dua macam word of mouth
Menurut Andy Sernovitz, seorang pakar SEO dari Word of Mouth Marketing Association (www.womma.org), word of mouth ini terbagi menjadi dua, yaitu :
- Organic word of mouth, merupakan pembicaraan atau diskusi pelanggan yang terjadi secara alami, karena kualitas dari produk atau jasa.
- Amplified word of mouth, merupakan pembicaraan atau diskusi pelanggan yang terjadi karena brand secara sengaja mengadakan campaign yang mengundang pembicaraan.
Kesimpulannya, word of mouth ini tidak hanya terjadi secara alami saja, tetapi juga bisa dengan mengadakan sebuah campaign atau program yang bisa mengundang pembicaraan positif audiens.
Contoh sederhana penerapan word of mouth
Secara tidak sadar, mungkin saja kamu pernah menerapkan strategi pemasaran ini. Hanya saja, kamu tidak ngeuh kalau apa yang kamu lakukan itu sebenarnya termasuk ke dalam strategi word of mouth. Berikut adalah beberapa contoh word of mouth dalam kehidupan sehari-hari :
- Memberikan testimoni positif di laman e-commerce ataupun platform lainnya
- Menyebut brand dalam unggahan media sosial
- Merekomendasikan produk atau jasa kamu kepada orang lain
- Menceritakan pengalaman positif terhadap produk atau jasa yang kamu jual kepada orang lain
- Membagikan konten seputar produk atau jasa di media sosial ataupun blog/website
- Mengajak teman atau keluarga untuk mencoba menggunakan produk atau jasa tersebut
Manfaat Word of Mouth Cukup Ampuh untuk Membantu Meningkatkan Bisnis
Jangan salah, meski kelihatannya sepele, word of mouth ini ternyata punya manfaat yang begitu baik untuk bisnis sedang yang kamu jalankan. Penasaran kan? Berikut adalah beberapa manfaatnya yang bisa kamu dapatkan :
1. Meningkatkan popularitas brand
Mungkin saja produk atau brand kamu sebelumnya tidak begitu populer. Namun setelah konsumen menceritakan produk atau brand kamu kepada orang lain, maka orang-orang jadi tahu brand kamu, sehingga jadi penasaran untuk mencari tahu lebih lanjut. Bahkan, bisa jadi mereka akan membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan, setelah mendapatkan rekomendasi dari orang-orang terdekatnya.
2. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih kecil
Konsumen akan menceritakan dan merekomendasikan produk atau brand kamu kepada orang lain secara sukarela, alias gratis. Menurut sebuah riset yang dilakukan Sales Force, sebanyak 72 persen pelanggan akan berbagi pengalaman positif mereka dengan dengan brand kepada orang lain. Agar produk atau brand kamu bisa mendapatkan ulasan positif dari konsumen, maka kamu harus bisa menciptakan produk atau jasa yang juga memberikan pengalaman positif bagi konsumen.
3. Membantu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk atau brand
Manfaat word of mouth selanjutnya adalah bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand. Apalagi jika konsumen menyukai produk tersebut, biasanya ia akan berbagi pengalaman positif secara sukarela. Dengan demikian, akan semakin banyak orang yang percaya dengan produk atau brand kamu.
4. Membantu meningkatkan penjualan
Seperti telah disinggung di atas, jika konsumen cenderung lebih percaya dengan rekomendasi dari teman atau orang terdekat dibandingkan dengan melihat iklan. Dengan demikian, mereka lebih percaya dengan brand kamu dan penasaran ingin membelinya. Hal ini tentu sangat bagus untuk membantu mendongkrak penjualan, sehingga akan meningkatkan bisnis.
5 Strategi yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Word of Mouth
Langkah yang diperlukan untuk menerapkan strategi word of mouth ini terbilang cukup sederhana, tetapi memiliki impact yang luar biasa terhadap bisnis. Nah, jika kamu juga tertarik untuk mencobanya, maka kamu bisa menerapkan beberapa strategi berikut ini :
1. Ciptakan produk atau jasa yang berkualitas
Strategi pertama yang bisa kamu terapkan adalah membuat sesuatu yang berkualitas yang memang layak untuk dibicarakan orang-orang, baik itu produk atau jasa. Selain itu, kamu harus menjaga kualitas pelayanan atau service yang baik terhadap konsumen. Dengan demikian, konsumen akan menjadi loyal terhadap produk atau jasa yang kamu tawarkan.
2. Kumpulkan testimoni positif dari konsumen
Review atau ulasan positif yang diberikan konsumen terhadap suatu produk atau brand, akan memberikan pengaruh pada bisnis. Seperti dilansir dari brightlocal.com, sebanyak 94 persen konsumen akan membeli produk dari sebuah brand atau bisnis setelah membaca testimoni positif suatu produk. Tanggapi dengan baik setiap ulasan produk yang diberikan konsumen.
3. Buat event yang melibatkan komunitas pelanggan
Salah satu strategi peningkatan word of mouth adalah dengan mengadakan berbagai event atau campaign yang melibatkan komunitas pelanggan. Kamu bisa mengundang mereka ke peluncuran produk baru pada event tersebut. Melalui event ini, kamu bisa membangun hubungan yang baik dengan konsumen, sehingga akan menciptakan konsumen yang loyal.
4. Minta feedback dari konsumen
Setiap feedback atau masukan yang diberikan konsumen, bisa kamu gunakan sebagai bahan evaluasi agar kamu bisa meningkatkan kualitas produk atau brand. Tidak hanya itu saja, dengan meminta feedback dari konsumen, mereka akan merasa terlibat dalam proses pengembangan produk. Hal ini juga menunjukkan bahwa brand kamu peduli dan menghargai setiap feedback dari konsumen.
5. Manfaatkan User Generated Content (UGC)
User Generated Content atau UGC merupakan konten yang dibuat oleh konsumen. Biasanya konten tersebut meliputi video, foto atau tulisan. Konten yang sudah dibuat tersebut, akan di-repost oleh brand di media sosial mereka dengan menyertakan kredit di caption, foto atau video. Berdasarkan sebuah riset dari Social Media Today, sebanyak 85 persen pengguna mengatakan jika UGC jauh lebih dipercaya dibanding jenis konten lainnya.
Konklusi
Word of mouth merupakan cara paling sederhana untuk menerapkan strategi pemasaran. Agar produk atau brand mendapat kepercayaan dari konsumen, maka kamu sebagai pebisnis harus terus melakukan inovasi dan mengembangkan kualitas produk, jasa dan layanan yang diberikan kepada konsumen. Dengan begitu, konsumen akan terus menceritakan produk atau brand kepada orang-orang di sekitarnya.
Nah, demikian artikel tentang word of mouth yang bisa saya bagikan kali ini. Semoga bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan baru di dunia bisnis dan marketing.
Terima kasih sharingnya. Rupanya orang masih suka berbelanja setelah mendengar review orang ya.
BalasHapusTerima kasih juga sudah berkunjung ke blog sederhana ini ya. Alhamdulillah kalo bisa bermanfaat. Ya memang gitu kan biasanya kalo kita ngobrolin produk yang kita suka, sedikit banyak akan memberikan pengaruh kepada orang tersebut kaaan....
Hapusstrategi mengumpulkan testimoni positif ini sangat berpengaruh besar sekali dalam dunia marketing ya mas, karena secara nggak langsung calon konsumen bisa tahu kualitas suatu produk dari sudut pandang konsumen sebelumnya
BalasHapusTernyata word of mouth marketing juga bisa dilakukan di media sosial ya Kak. Makanya saya tuh sering diminta testimoni mengenai produk atau jasa seseorang (yg pernah dipakai), tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan calon pembeli dan masuk ke word of mouth marketing juga.
BalasHapusWord of Mouth memang ini salah satu strategi marketing yang efektif. Saya dalam usaha kue lebih banyak ini juga.
BalasHapussuka gitu memang cari informasi dari yang udah pernah. biar ketahuan juga pengalaman apa yang mereka dapatkan apakah menyenangkan atau enggak, sehingga cari tersebut memang langkah strategi marketing konkret yang kece
BalasHapusmarketing dari mulut ke mulut tuh emang debest banget sih. Kitanya lebih percaya sama kualitas produk atau layanannya. Apalagi kalau yang ngomongin produk adalah orang yang kita kenal.
BalasHapusKebayang lebih efektif menggunakan Word of Mouth Marketing yaa.. Jadi, sebagai pemilik usaha pun percaya diri dengan jasa atau produk yang ditawarkan memang berkualitas baik dan sesuai dengan tagline mereka. Kepuasan dan kepercayaan pembeli ini memang mahal sekali harganya.
BalasHapusWord of mouth marketing sebenernya terjadi secara nggak sadar yah, haha.. Tapi bisa jadi strategi jitu nih buat tim marketing.
BalasHapusah baru tau aku istilahnya.. memang kadang kita jadi lebih prcaya ya pengalaman dari orang lain yang beli dan pakai secara kemauannya sendiri hehe..
BalasHapusWord if mouth marketing sampai kapanpun kayaknya bakal ttp efektif. Apalagi kalau yg organik, hasilnya bakal bertahan lama, dgn catatan kualitas produk juga sama atau bahkan lebih baik. Jd pny produk berkualitas jd salah satu kuncinya.
BalasHapusword of mouth marketing ini sepertinya sudah berjalan dari dulu. orang2 bercerita tentang produk, tanpa sadar mereka sudah mempromosikan produk tersebut. begitu juga dengan jasa atau layanan.
BalasHapusWord of Mouth marketing benar-benar efektif jika melalui perencanaan yang tepat.
BalasHapusAku termasuk salah satu orang dari 92% itu. Kakau mau beli sesuatu pasti tanya-tanya dulu, kalau abelinya online kudu search testimoni dulu, sebanyak-banyaknya kalau bisa..
BalasHapus